Ketum LAI: Kawal Penyaluran BLT dan Jaga Situasi Tetap Kondusif
Pemerintah telah secara resmi menaikkan harga BBM, termasuk BBM bersubsidi sejak hari Sabtu (02/09/2022) lalu.
Hal tersebut diyakini akan memicu kenaikan harga sejumlah komoditas, terutama kebutuhan pokok masyarakat, yang lebih jauh bisa berakibat menurunnya daya beli masyarakat.
Pemerintah memang telah menyiapkan bantuan langsung tunai (BLT) yang diharapkan dapat minimalkan dampak terhadap masyarakat kecil, namun masih kerapnya ditemui BLT yang tidak tepat sasaran atau terjadi pemotongan di tingkat bawah juga harus diantisipasi dan dicegah.
Untuk itu Ketua Umum Lembaga Aliansi Indonesia (LAI) Irawati Djoni Lubis meminta jajaran pengurus dan anggota LAI di seluruh pelosok tanah air untuk mengawal pelaksanaan pembagian BLT yang rencananya akan dillakukan pekan ini di semua kabupaten dan kota.
“Pertama harus dikawal agar masyarakat yang berhak dan telah terdaftar benar-benar menerima, tanpa adanya potongan sepeserpun oleh pihak manapun,” ujar Irawati Djoni Lubis di ruang kerjanya, Senin (05/09/2022).
Kemudian, lanjut Irawati, masyarakat yang seharusnya berhak menerima namun tidak terdaftar untuk dibantu agar bisa menerima BLT.
“Kalaupun tidak bisa dipaksakan untuk menerima di tahap ini, setidaknya sudah bisa harus menerima di tahap berikutnya. Begitu juga dengan masyarakat yang seharusnya tidak layak menerima tapi justru terdaftar, perlu juga dikoreksi dengan menyampaikan laporan ke instansi-instansi setempat yang terkait,” imbuhnya.
Selain itu Ketua Umum LAI juga meminta kepada pengurus dan anggota LAI untuk menjaga situasi tetap kondusif di daerah masing-masing.
“Keputusan menaikkan harga BBM ini jelas sangat sulit, karena terkait situasi global yang sedang tidak menentu serta potensi pembengkakan anggaran subsidi dalam APBN yang sangat membebani negara. Soal baik buruknya sebuah keputusan semua bisa diperdebatkan dan tidak mungkin bisa memuaskan semua pihak. Yang penting bagaimana kita berkontribusi dalam ikut berusaha meminimalkan dampak negatif yang mungkin terjadi di tengah-tengah masyarakat,” ujar Irawati.