Kasus Dugaan Penyelewengan Dana Porprov, KONI di Kabupaten Kudus Diperiksa Polda Jateng
SOLORAYA-KUDUS — Buntut kasus penyalahgunaan dana Porprov, akhirnya Kepolisian Daerah Jawa Tengah atau Polda Jateng melakukan pemeriksaan terhadap pengurus KONI dan pengurus cabang olahraga (cabor) di Kabupaten Kudus terkait dugaan penyelewengan dana kegiatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jateng 2023.
Menelisik kasus tersebut, saat ini tim Tipikor Polda Jateng melakukan pendalaman kasus tersebut, terutama dalam pengadaan beberapa kebutuhan tim Porprov asal Kudus yang diduga tidak sesuai ketentuan.
Pemeriksaan tersebut terkait laporan soal penyalahgunaan pelaksanaan Porprov 2023 di Pati Raya, termasuk Kabupaten Kudus sebagai salah satu tuan rumah terjadi dugaan penyalahgunaan keuangan atau penyelewengan dana.
Dari data yang dihimpun, dalam pelaksanaan Porprov tersebut, ditemukan adanya anggaran untuk pengadaan jersey atau kaus tim Porprov asal Kudus, terkait transportasi, penginapan, pemusatan latihan, serta uang saku.
Hanya saja, dalam pelaksanaannya diduga ada beberapa permasalahan, terutama dalam pengadaan kaos tim Porprov asal Kudus.
Sementara itu, Koordinator Bidang Hukum Keolahragaan Pengurus KONI Kudus, Yusuf Istanto, membenarkan terkait pemeriksaan yang dilakukan Tim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polda Jateng itu. Pemeriksaan itu bahkan telah berlangsung sejak Senin (6/11/2023) lalu.
“Kehadiran Tim Tipikor Polda Jateng ke Kudus sudah sejak Senin, yang memeriksa jajaran pengurus KONI Kudus. Sedangkan hari ini [Rabu, 8 November 2023] memeriksa pengurus cabang (Pengcab) olahraga,” ujarnya, pekan lalu.
Selain jajaran pengurus KONI Kudus, baik pelaksana tugas Ketua KONI Kudus, bendahara dan sekretarisnya, juga termasuk jajaran pengurus cabang (Pengcab) Olahraga Kudus.
“Dari informasi salah satu ketua pengcab olahraga, disebutkan pertanyaannya terkait pengadaan kaus yang dimungkinkan juga terkait ada tidaknya penawaran kepada pihak ketiga serta ada tidaknya kontrak kerja. Selain itu, juga ditanya jumlah seragam tim yang diterima, kualitasnya seperti apa, kemudian juga soal menu makanan,” ujarnya.