FIS: Idul Fitri Momen Memperkuat Komitmen Melawan Upaya Pecah Belah Bangsa

Foto: Kerua Umum Formasi Indonesia Satu, Endro Sudarmo
Minggu, 30 Mar 2025  18:15

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Formasi Indonesia Satu (FIS) menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H kepada seluruh umat Islam, khususnya di Indonesia.

FIS berharap Idul Fitri ini dapat menjadi momen untuk meneguhkan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa  di tengah indikasi gencarnya upaya pecah belah oleh pihak asing melalui proxy-proxynya di Indonesia.

Demikian disampaikan oleh Ketua Umum FIS, Endro Sudarmo, SH, MH, di Sekretariat Nasional (Seknas) FIS, Jl. Kutai III Nomor 3, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Minggu (30/3/2025).

Menurut pria yang juga dikenal dengan nama Billy itu, sejak menjelang hingga pasca Pemilu dan Pilpres lalu dibuat berbagai macam kegaduhan melalui isu yang secara substansi tidak masuk akal, namun memang sengaja terus dihembuskan untuk menciptakan ketidakpercayaan terhadap pemerintahan, baik di era Presiden RI Ke-7, Joko Widodo (Jokowi), maupu Presiden RI sekarang, Prabowo Subianto.

“Kalau terus menerus gaduh kan situasi berbangsa dan bernegara tidak pernah tenang,  program-program kerja pemerintah tidak dapat dilaksanakan dengan optimal. Begitupun jika tingkat kepercayaan kepada pemerintah rendah, maka apapun program atau yang dilakukan pemerintah kurang mendapat legitimasi atau dukungan dari rakyat,” ujar Ketua Umum FIS.

Dia menyebut demo berjilid-jilid pasca pilpres, tuduhan ijazah palsu terhadap Jokowi, hingga gaduh RUU TNI, sebagai sebagian contoh, menurutnya, isunya tidak ada yang masuk akal.

“Memang untuk saat ini mayoritas rakyat Indonesia tidak terlalu terpengaruh dengan berbagai kegaduhan itu, namun dengan indikasi adanya sokongan dana  sangat kuat dari luar, isu-isu konyol akan terus dihembuskan. Kebohongan yang disampaikan terus-menerus pada akhirnya bias dianggap sebagai kebenaran,” paparnya.

Propaganda seperti itu, menurut Endro, harus di-counter  dengan cepat dan tepat. LSM-LSM maupun Ormas yang murni bukan bagian jaringan internasional serta media yang masih berkomitmen tinggi terhadap keutuhan NKRI dan masa depan bangsa harus lebih berperan aktif.

Berita Terkait