Selvi Gibran harapkan batik Indonesia terus lestari dan mendunia
Di tengah derasnya arus budaya global, pemerintah terus memperkuat upaya pelestarian batik sebagai identitas dan kebanggaan bangsa Indonesia. Sebagai warisan budaya takbenda yang telah diakui UNESCO sejak 2009, batik menjadi simbol keindahan, filosofi, serta kreativitas bangsa yang perlu terus dijaga dan dikembangkan agar tetap berdaya saing hingga ke mancanegara.
Hal ini disampaikan oleh Ibu Selvi Gibran Rakabuming saat meresmikan pembukaan Jejak Canting Indonesia 2025 di Museum Batik Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada Selasa (28/10/2025). Acara yang digelar bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda tersebut, mengusung tema “Menelusuri Makna dan Pesona Batik Menghidupkan Keberlanjutan.”
“Menginisiasi inovasi-inovasi yang hebat yang pada akhirnya mampu menjadikan batik Indonesia agar terus lestari dan berkembang hingga ke mancanegara,” ujar Ibu Selvi dalam sambutannya.
Kegiatan pelestarian batik ini sejalan dengan semangat Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat identitas nasional. Untuk itu, Ibu Selvi menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga warisan budaya ini agar tetap relevan dan diminati lintas zaman.
“Harus dikolaborasikan dengan gaya anak muda seperti apa kemudian trend fashion yang sedang berkembang seperti apa sehingga para generasi millenial generasi gen Z ini merasa nyaman dan merasa tetap bangga tetap percaya diri mengenakan batik tidak hanya untuk acara-acara formal saja tapi di keseharian kehidupan sehari-harinya mereka,” jelas Ibu Selvi.
Lebih jauh, Ibu Selvi mengungkapkan bahwa setiap motif batik memiliki makna dan nilai filosofis yang dalam, serta merupakan hasil karya tangan yang penuh ketelatenan.
“Batik bukan hanya selembar kain, tapi ada setiap cerita doa dan pesan di balik setiap motif yang dihasilkan dan kita tahu proses pembuatan batik itu juga tidak sebentar, kita harus menghargai perajin bagaimana proses menghasilkan satu lembar kain itu bisa dibuat hingga berbulan-bulan,” tegasnya.
Melalui momentum Bulan Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober, Ibu Selvi mendorong kolaborasi lintas generasi, mulai dari perajin, komunitas kreatif, pelaku budaya, hingga kalangan muda, untuk bersama-sama menjaga keberlanjutan batik.
“Dengan gotong royong dan semangat kerjasama Insyaallah ke depannya kita akan membawa batik ini lebih baik lagi dan lebih maju lagi sebagai salah satu warisan budaya yang memang harus kita lestarikan bersama,” harapnya.