Ketinggian air capai 50 cm, jalur Pantura Semarang-Demak macet parah
Memasuki hari kelima, banjir di jalur Pantura Demak, Jawa Tengah, belum juga surut. Akibatnya, antrean kendaraan di wilayah tersebut masih mengular panjang.
Satlantas Polres Demak mengimbau kendaraan di bawah sumbu tiga agar menggunakan jalur alternatif untuk menghindari kemacetan.
Pantauan di lapangan menunjukkan genangan air masih merendam badan jalan penghubung Demak–Semarang, tepatnya di Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, pada Sabtu (25/10/2025) siang.
Ketinggian air di lokasi mencapai 40 hingga 50 sentimeter, memaksa kendaraan yang melintas untuk memperlambat laju. Kondisi ini membuat antrean kendaraan semakin panjang.
Tak sedikit mobil pribadi dan sepeda motor yang nekat menerjang genangan dalam akhirnya mogok karena mesin kemasukan air.
Banjir disebabkan oleh curah hujan tinggi dan naiknya air rob. Kondisi ini dikeluhkan para sopir truk yang harus mengeluarkan biaya tambahan untuk bahan bakar karena waktu tempuh menjadi lebih lama.
“Macet terus. Ongkos di jalan ya membengkak di solar. Jalannya cuma lewat sini, lewat Purwodadi (Grobogan) lain jalur,” kata Darmin, sopir truk tujuan Jakarta.
Hingga kini, genangan banjir di wilayah Sayung dan Genuk, Kota Semarang, masih belum surut. Satlantas Polres Demak terus menerapkan rekayasa lalu lintas dan mengimbau kendaraan kecil agar tidak melintas di jalur tersebut.
“Karena untuk mobil-mobil kecil sejenis sedan masih rawan macet terkena banjir,” jelas petugas Satlantas Polres Demak.