Diminta Jadi Distributor Minyak Goreng, Menteri BUMN: Kami Pelajari Dulu, Jangan Bilang Sanggup Padahal Enggak

 
Rabu, 27 Apr 2022  18:05

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku masih mengkaji untuk memberikan penugasan kepada perusahaan pelat merah menjadi distributor minyak goreng ke pasar. Walaupun, sejumlah kementerian dan lembaga (K/L) terkait mengusulkan agar BUMN menjadi distributor.

Lebih lanjut, Erick mengakui dirinya diajak ikut dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) soal menjaga stabilitas minyak goreng dalam negeri. Melalui rapat tersebut, BUMN diminta mengintervensi pasar melalui jalur distribusi.

Namun, Erick menekankan bahwa hingga saat ini dirinya belum memutuskan apakah BUMN ikut andil dalam distribusi minyak goreng atau tidak. Ia mengatakan akan mempelajari apakah BUMN sanggup untuk mendapat penugasan tersebut.

"Kita pelajari dulu. Karena jangan sampai kita bilang sanggup, padahal kita enggak sanggup," tutur Erick, saat ditemui di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Rabu, 27 April.

Erick menjelaskan salah satu tugas BUMN adalah sebagai penyeimbang pasar. Sebab, jika suatu komoditas hanya dikuasai segelintir orang saja, maka akan berpengaruh terhadap industri. Bahkan, termasuk soal harga.

Lebih lanjut, Erick mengatakan nantinya hasil kajian yang dilakukan pihaknya akan menjadi penentu keterlibatan BUMN dalam proses distribusi minyak goreng.

"Jadi kita pelajari dulu, tapi itu fungsi kita penyeimbang pasar, tidak mungkin pasar dimonopoli satu pihak," katanya.

Sekadar informasi, kementerian/lembaga mengelar rapat koordinasi terbatas tentang tindak lanjut kebijakan minyak goreng pada 24 April. Hadir dalam acara tersebut Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan, Plt Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Veri Anggrijono.

Kemudian, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, hingga Dirut Perum Bulog Budi Waseso.

Berita Terkait