Bertemu Prabowo di Halim, Khofifah: Jangan Lupakan Masyarakat Jawa Timur
Khofifah Indar Parawansa menyampaikan ucapan selamat kepada calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto atas hasil quick count dan juga real count sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ucapan tersebut disampaikan Khofifah kepada Prabowo saat bertemu di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Sabtu (17/2). Khofifah menyebut, keunggulan Prabowo-Gibran merupakan kehendak masyarakat Indonesia.
Mengacu hasil hitung resmi (real count) Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga Jumat (16/2) pukul 21.01.11 WIB, paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka telah mengantongi 40.225.558 suara (57,29 persen). Mengungguli Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 17.385.086 (24,76 persen) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 12.601.335 (17,95 persen).
”Sedianya Pak Prabowo bertemu saya di Surabaya, namun karena saya tengah di Jakarta usai pelantikan PJ Gubernur Jawa Timur kemarin, akhirnya kami menyempatkan diri untuk bertemu dan bersilaturahmi di Jakarta,” ungkap Khofifah.
Khofifah mengatakan, berdasar hasil quick count sejumlah lembaga survei, Prabowo-Gibran mampu meraih 65 persen suara lebih di Jatim. Khofifah meyakini hasil real count KPU tidak akan berbeda jauh dengan hasil quick count yang dirilis berbagai lembaga survei nasional.
Khofifah menyebut Jawa Timur sebagai lumbung besar suara secara nasional. Seluruh paslon, kata dia, berupaya memaksimalkan suara sebanyak-banyaknya di Jawa Timur. Sehingga, tingginya perolehan suara di Jatim secara signifikan berkontribusi besar dalam kemenangan Prabowo-Gibran.
”Saya sampaikan pula kepada Pak Prabowo untuk tidak melupakan masyarakat Jawa Timur yang mayoritas memilih beliau untuk meneruskan tongkat estafet kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo,” imbuh Khofifah.
Meski Jatim berhasil berkontribusi cukup signifikan dalam pemenangan paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran, Khofifah menyampaikan, saat ini yang lebih penting adalah menjaga kedamaian dan kerukunan. Jangan sampai Pemilu 2024 justru membuat tali silaturahmi antar saudara, tetangga, teman, kolega terputus hanya karena perbedaan pilihan.
”Saya berharap seluruh masyarakat bisa tetap tenang dan menunggu hasil final tabulasi suara yang dilakukan secara manual Komisi Pemilihan Umum (KPU). Jangan mudah terprovokasi oleh isu atau berita yang tidak jelas asal muasalnya. Jaga kedamaian dan kerukunan,” tutur Khofifah.