Misteri kayu gelondongan terbawa banjir mulai terungkap, kerusakan lingkungan di dua hulu sungai ditemukan

Foto: Kayu-kayu gelondongan yang terbawa banjir di Tapanuli Selatan. (Dok.istimewa)
Minggu, 07 Des 2025  21:00

Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengidentifikasi penyebab banjir di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

Salah satunya, adanya kerusakan lingkungan di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru dan Sibuluan.

"Hasil analisis awal yang diperkuat verifikasi lapangan, menunjukkan bahwa selain curah hujan ekstrem, terdapat indikasi kerusakan lingkungan di hulu DAS Batang Toru dan DAS Sibuluan di Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan," kata Dirjen Gakkuk Kehutanan, Dwi Januanto Nugroho, Minggu (7/12/2025).

Dengan rusaknya lingkungan di hulu DAS, Dwi menilai, mengurangi kemampuan tanah dalam menyerap air hujan. Dengan begitu, air hujan mengalir ke hilir memicu banjir dan longsor.

"Kerusakan tutupan hutan di lereng dan hulu DAS diduga menurunkan kemampuan tanah menyerap air sehingga hujan ekstrem lebih cepat berubah menjadi aliran permukaan (run-off) yang kuat, memicu banjir dan longsor," tuturnya.

Identifikasi kerusakan lingkungan pada hulu DAS, diyakini dengan adanya temuan kayu gelondongan yang terbawa arus banjir.

Dwi menduga, kayu itu hasil aktivitas pembukaan lahan dan penebangan yang tidak sesuai ketentuan.

“Kami melihat pola yang jelas: di mana ada kerusakan hutan di hulu akibat aktivitas ilegal, disitu potensi bencana di hilir meningkat drastis,’’ ujarnya.

’Aktivitas di PHAT yang seharusnya legal, terindikasi disalahgunakan menjadi kedok untuk pembalakan liar yang merambah ke kawasan hutan negara di sekitarnya. Ini adalah kejahatan luar biasa yang mengorbankan keselamatan rakyat,” pungkasnya.

Berita Terkait