Luar biasa! Pria ini 26 tahun sewa apartemen kosong untuk ungkap pembunuhan istrinya
Di Distrik Nishi, Nagoya, ada sebuah apartemen lantai dua yang selama lebih dari seperempat abad dibiarkan sunyi. Tidak ada yang menghuninya, namun sewa bulanannya selalu dibayar lunas. Di dalamnya, mainan anak-anak berdebu dan perabotan rumah tangga masih berada di posisi yang sama seperti pada tahun 1999. Apartemen itu sengaja "dibekukan" oleh seorang suami yang menolak menyerah pada keadilan.
Ini adalah kisah tentang cinta, obsesi, dan sebuah kasus pembunuhan yang akhirnya terpecahkan di ujung tahun 2025.
I. Tamu Tak Diundang (13 November 1999)
Hari itu, Sabtu, 13 November 1999, dimulai seperti hari-hari biasa bagi keluarga Takaba. Namiko, seorang ibu rumah tangga berusia 32 tahun yang dikenal ceria dan ramah, menghabiskan pagi harinya bersama putra semata wayangnya, Yusuke, yang baru berusia 2 tahun. Mereka pergi ke dokter kulit, mampir ke rumah orang tua Namiko, dan kembali ke apartemen mereka menjelang siang.
Suami Namiko, Satoru Takaba, sedang bekerja saat itu. Kehidupan mereka tampak sempurna dan bahagia.
Sekitar pukul 1 siang, Namiko sedang asyik berbincang di telepon dengan seorang teman wanitanya. Di tengah percakapan, bel pintu interkom berbunyi. Dengan nada santai, Namiko berkata kepada temannya di ujung telepon, "Maaf, ada tamu sebentar. Nanti aku telepon lagi, ya."
Telepon ditutup. Namun, Namiko tidak pernah menelepon kembali.
Tak lama setelah itu, tetangga di lantai bawah mendengar suara benturan keras bukk! diikuti suara langkah kaki terburu-buru menuruni tangga. Itu adalah suara pelarian seorang pembunuh.
Satoru yang merasa cemas karena telepon rumah tak diangkat, memutuskan pulang lebih awal. Pukul 4 sore, ia membuka pintu apartemen dan disambut oleh pemandangan yang menghancurkan jiwanya. Namiko tergeletak di lorong masuk (genkan), bersimbah darah akibat luka tusuk di leher.