Dugaan pelaku ledakan di SMAN 72 sering jadi korban bully, Polisi buka suara

Foto: Anggota Polisi Militer Angkatan Laut dan Brimob Polda Metro Jaya berjaga pasca terjadi ledakan di depan gerbang SMAN 72 Jakarta, Jumat 7 November 2025.
Jumat, 07 Nov 2025  21:58

Polisi buka suara mengenai kemungkinan adanya motif perundungan atau bullying di balik insiden ledakan di SMA Negeri (SMAN) 72 Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto menyebut, pihaknya masih melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap dugaan tersebut.

“Ini juga masih dilakukan pendalaman terhadap motif, apakah yang bersangkutan korban bullying? Ini juga masih kita dalami,” ujar Kombes Pol Budi Hermanto kepada wartawan di Jakarta, Jumat (7/11/2025).

Kombes Pol Budi Hermanto menjelaskan, penyidik kini tengah memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui peristiwa ledakan tersebut. Namun, sebagian besar saksi masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat luka-luka yang dialami.

“Mayoritas saksi masih dalam perawatan intensif. Jadi kemungkinan besok Bapak Kapolda Metro Jaya yang akan menyampaikan perkembangan lebih lanjut,” katanya.

Selain memeriksa saksi, pihak kepolisian juga akan menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengusut sumber dan penyebab pasti ledakan.

Menurutnya, olah TKP lanjutan akan dilakukan, Sabtu (8/11/2025) dengan melibatkan sejumlah tim ahli dari berbagai satuan, termasuk Forensik Mabes Polri, Densus 88 Antiteror, dan Tim Jibom Gegana.

“Setelah semua hasil olah TKP, baik dari Forensik Mabes Polri, Densus 88, maupun Tim Jibom Gegana, semuanya akan dijelaskan besok,” ujarnya.

Penyelidikan mendalam ini dilakukan untuk memastikan apakah dugaan adanya unsur perundungan (bullying) berperan dalam peristiwa yang menyebabkan puluhan siswa luka-luka tersebut.

Berita Terkait