Dibalik Ritual Seks Pesugihan di Gunung Kemukus Sragen, Berikut Ini Kisah Dewi Ontrowulan dan Pangeran Samudro !

 
Selasa, 11 Jan 2022  19:10

Kornas Intelejen DPP AI Aris P dan Budi bersama Ketua BPAN AI Sragen Awi dilokasi sendang ontrowulan gunung kemukus kabupaten sragen jawa tengah. Foto: dok/istimewa

   

SRAGEN - Sekitar tahun 2014 lalu, nama Gunung Kemukus sempat mendunia. Hal itu terjadi setelah sejumlah media asing memberitakan fenomena ritual sex mountain di objek wisata religi tersebut.

Menurut mitos yang berkembang, berhubungan seks dengan pasangan tak resmi di Gunung Kemukus merupakan bagian dari ritual yang harus dijalani para peziarah Makam Pangeran Samodro untuk mendapatkan kekayaan atau pesugihan.

Koordinator Nasional Divisi Intelejen AI Aris Pitono yang pernah menelisik terkait sosok Pangeran Samodro menjelaskan terkait mitos ritual seks di Gunung Kemukus itu.

Aris menjelaskan Pangeran Samodro hidup pada masa keruntuhan Kerajaan Majapahit atau masih satu era dengan penyebaran agama Islam di Tanah Jawa utusan dari Kerajaan Demak pada 1400 hingga 1500 Masehi.

“Pangeran Samodro merupakan salah satu putra dari Prabu Brawijaya. Karena ada konflik dengan ayahandanya, Pangeran Samodro kemudian mengembara keluar dari Majapahit hingga sampai di Gunung Kemukus. Di sana, Pangeran Samodro menjadi seorang mualaf dan turut menyebarkan agama Islam. Dia punya banyak murid dan menghidupi penduduk sekitar,” jelas dia.

Lanjutnya, pada suatu ketika, para santri dari Pangeran Samodro itu tengah memasak di dapur. Pada asat itu, warga sekitar melihat kepulan asap dari dapur dilihat dari kejauhan seperti kukusan. Hal itulah yang mengilhami lahirnya istilah Gunung Kemukus.

Setelah kepergian Pangeran Samodro, ibu tirinya yakni Dewi Ontrowulan yang mengasuhnya sejak kecil menyusul keluar dari Majapahit. Sebagai seorang ibu, ia mengkhawatirkan putra angkatnya itu. Sampai akhirnya, Dewi Ontrowulan tiba di Gunung Kemukus.

Berita Terkait