Kue Keranjang Khas Imlek, Dipercaya Membawa Keberuntungan
Kue Keranjang atau Nian Gao atau Thiam Pan, menjadi kue yang wajib dihidangkan setiap perayaan tahun baru Imlek.
Penyebutan kue keranjang merujuk pada proses pembuatannya yang dicetak pada wadah yang berbentuk keranjang. Kue dengan rasa yang manis ini juga punya sifat yang tahan lama. Hal ini memiliki arti penting dalam menjalin relasi yang awet dan berkualitas.
Menurut seorang pembuat kue keranjang di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Li Min Na, kue ini dipercaya umat Khonghucu sebagai pembawa keberuntungan, baik bagi penjual maupun pembeli kue ini.
“Jadi 20 hari setelah Kongyan (Imlek) kue ini harus digoreng, kami percaya untuk nampel (menambal) langit, murah rezeki, jauh dari bencana banjir, hujan terus, yang menjual dan pembeli juga biar banyak rezeki,” kata Li Min Na kepada RRI.co.id, Selasa (1/2/2022).
Selain itu, Li Min Na menjelaskan jika kue keranjang juga digunakan sebagai sajian untuk para leluhur saat umat Khonghucu melaksanakan sembahyang di altar sehari menjelang Imlek
“Misal sembahyang Sinchu, kita taruh 1, bisa 3, bisa 5, tergantung kita lah, untuk leluhur kita yang sudah lama meninggal, itu tunggu 3 hari dulu baru boleh diambil lagi,” ujarnya.
Kue keranjang atau Nian Gao menurut agama Khonghucu juga memiliki makna tahun yang lebih tinggi, sehingga dipercaya menjadi simbol jabatan yang lebih tinggi, pendapatan yang lebih tinggi, kekeluargaan yang lebih erat, serta menyiratkan harapan di tahun baru menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.