Gunung Kemukus Sragen Dulu Bikin Geger Dengan Ritual Sexnya, Masa Lalunya di Sorot Hingga Media Asing
Ketua BPAN (BADAN PENELITIAN ASET NEGARA) LAI Cabang Kabupaten Sragen Awi bersama tim nya. (Foto: dok/istimewa)
SRAGEN - Menjelma jadi objek wisata cantik yang bisa dikunjungi keluarga, Gunung Kemukus pernah membuat heboh hingga menjadi sorotan media asing dengan sebutan Sex Mountain pada akhir 2014 silam.
Sejak saat itu, stigma ritual seks bebas pun makin nempel pada objek wisata yang terletak Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah ini.
Seperti apa cerita masa lalu Gunung Kemukus? Pernah termuat disitus berita dailymail salah satunya saat itu memuat berita terkait Gunung Kemukus pada 18 November 2014 lalu. Berita itu menggambarkan Gunung Kemukus sebagai Gunung Seks, di mana peziarah harus melakukan ritual seks agar keinginannya dikabulkan.
Beberapa waktu lalu, tim BPAN (BADAN PENELITIAN ASET NEGARA) LAI Sragen sempat mewawancarai salah seorang warga yang pernah datang ke lokasi wisata ini, sebut saja Juna namanya. Menurutnya, ada sebagian yang percaya bahwa zina di kawasan tersebut merupakan jalan mendapatkan kekayaan.
"Ya sempat ketemu mbak-mbaknya (PSK). Dari ABG, muda, STW atau sudah tua-tua ada. Di atas 40 tahun juga ada," kata Juna saat berbincang dengan tim BPAN.
Juna yang berusia sekitar 30-an tahun saat itu menjelaskan para PSK tetap dicari hanya karena pekerja hingga adanya mitos tentang ritual seks. Sebagian orang yang datang ke Gunung Kemukus itu memang ada orang yang mempercayai zina dengan perempuan di kawasan tersebut merupakan jalan mendapatkan kekayaan.
Para PSK saat itu berjumlah puluhan dan dilindungi germo. Mereka melayani pelanggan di gubuk-gubuk non permanen sampai perumahan semi. Berapa tarif mereka?
"Ratusan ribu. 100-an (Rp 100 ribu), hingga Rp250 ribu" ungkap Juna.