Dukung Program Pemerintah, Desa Bonisari Adakan Bimtek SDGs

 
Sabtu, 19 Jun 2021  15:12

Aliansi Indonesia - Bonisari - Sebanyak 40 orang yang terdiri atas Ketua RW, Ketua RT dan kejaroan, maupun yang mewakili se-Desa Bonisari, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Tim Pokja Sustainable Development Goals (SDGs) Desa Tahun 2021, Jumat (18/6).

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Bonisari, H. Mulyadi , Romly Gunawan perwakilan dari pihak kecamatan, perwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Ketua SDGs, Pendamping Lokal Desa, Pendamping Desa Kecamatan, Sekretaris Desa, dan Operator Desa.

Dalam sambutannya, Kades Bonisari Mulyadi mengatakan, pertemuan antar-RW se-Desa Bonisari selain memberikan petunjuk teknis pelaksanaan SDGs ini, juga untuk saling mengenal dan mempererat tali silaturahmi antar-RW.

“lanjut Mulyadi Pelaksanaan program dari pemerintah ini harus kita dukung sepenuhnya. Oleh karena itu, saat pengisian data harus diisi dengan keadaan yang sebenarnya dan jangan sampai ada warga yang terlewat. Karena nanti berkaitan dengan bantuan dari pemerintah jikalau memang layak untuk dibantu.” Kata Mulyadi yang juga sebagai Ketua Apdesi Kecamatan Pakuhaji.

“Selama saya menjabat, baru ini ada sensus seperti ini. Sering terjadi orang-orang yang punya mobil, punya kontrakan, ruko, dan sebagainya mendapatkan bantuan. Tapi orang-orang yang susah yang seharusnya layak untuk mendapat bantuan, malah tidak mendapatkan apa-apa. Ini salah sasaran. Mereka mengadu ke RT, RW, dan ke saya sebagai Kepala Desa. Untuk itu kepada masing-masing RT dan relawan tolong diisi datanya dengan benar,” imbuhnya.

Pendamping Lokal Desa Paku haji Odie El Hasan mengakui, bahwa pelaksanaan program SDGs ini terlambat.

“Seharusnya dari bulan Februari-April sudah selesai dilaksanakan, dan batasnya sampai 31 Mei 2021. Keterlambatan ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya keterlambatan dari masing-masing RT dan RW untuk mengirimkan nama-nama relawan (petugas) lapangan dan orang yang mengerti IT untuk menjadi user. Selain itu, kita terbentur dengan bulan Puasa. Waktu kita tidak banyak harus segera diselesaikan pendataan SDGS ini. Jadi saya mohon kepada Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu untuk dapat menyelesaikan mulai dari pendataan sampai input data ke sistem (aplikasi) dalam 10 hari ke depan.” Ungkap Odie.

Lanjutnya menerangkan, ada 5 RW dan 20 RT se-Desa Bonisari . Masing-masing RW ada user untuk menginput data yang diterima dari RT atau petugas lapangan di RT masing-masing ke aplikasi yang sudah tersedia. Dari data ini akan terlihat, Desa Bonisari masuk kategori yang mana. Ada 18 kategori, karena nanti secara otomatis sistem yang bekerja.

Cecep Komarudin selaku pendamping Desa (PD) Kecamatan yang juga mendampingi peserta untuk petunjuk teknis pengisian formulir mengatakan, ada tiga empat formulir/kuesioner yang harus disi. Pertama, formulir untuk desa, itu hanya perangkat desa yang mengisi. Kedua, formulir rukun tetangga (RT) yang diisi oleh Ketua RT. Ketiga, formulir rumah tangga. Dan yang terakhir adalah kuesioner individu.

Berita Terkait